Sabtu, 27 November 2010

Franchising

PENGERTIAN WARALABA
Waralaba atau Franchising (daribahasa prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak darikekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang dan jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Menurut IPPM :Franchise diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Waralaba yang berasal dari kata Wara dan Laba. Sehingga Waralaba berarti usaha yang memberikan laba lebih/istimewa.
Menurut PP Nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba : Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.”
SEJARAH WARALABA
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restauran modern.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, oleh karena itu waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.
JENIS WARALABA
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
• Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
• Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
PELAKU WARALABA
• Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
• Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
WARALABA DI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya.
Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang.
Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
• Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
• Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
• Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
• Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
• Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia . Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia , khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat.
Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi.
Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia ), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia ). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain.
Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia ).
PERKEMBANGANNYA
Tahun 1980 – 1997
Sebagaimana diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji.
Pesatnya perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia , karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
Tahun 1997 – sekarang
Untuk tahun 2010 kelihatannya masih banyak calon investor yang mengincar indomaret franchise atau alfamart franchise. Selain brand yang amat kuat, keduanya juga semakin ekspansif menjangkau wilayah yang selama ini belum terjamah ritel modern.
Selain itu, paket franchise murah juga tetap banyak dicari. Usaha franchise seperti teh poci, yang modalnya ringan dan mudah dioperasikan, tampaknya masih menjadi bisnis franchise pilihan banyak orang pada 2010 mendatang. Sebabnya, franchise teh sangat sesuai dengan kebiasaan masyarakat kita di mana sebagian besar merupakan penggemar minuman teh. Oleh karena itu, menggeluti usaha waralaba minuman atau franchise minuman ini sangat menyegarkan dan menguntungkan.
Bagaimana dengan franchise makanan? Tentu saja waralaba makanan juga masih melejit di tahun 2010. Terlebih lagi jika yang ditawarkan terkategori waralaba murah. Bisnis waralaba makanan murah di bawah 10 juta akan laku seperti jualan kacang goreng. Franchise makanan ini sangat pas jika disandingakn dengan waralaba teh poci yang merupakan waralaba minuman paling dicari.
Tahun 2010 juga masih cerah bagi franchise pendidikan. Peluang usaha waralaba pendidikan masih favorit untuk investasi relatif besar. Sekolah-sekolah elite juga akan semakin banyak yang memasuki model bisnisfranchise seperti salah satunya dilakukan sekolah madania.
ELEMEN-ELEMEN PENTING YANG HARUS DIMILIKI UNTUK MENDIRIKAN FRANCHISE
1. Bisnis yg difranchisekan harus telah teruji sepenuhnya
2. Bisnis tsb harus berbeda dalam hal merek, nama, citra, sistem dan metode operasinya
3. Sistem dan metode bisnis harus mudah diajarkan, agar mudah digunakan nantinya
4. Perolehan finansial harus mampu membayar karyawan, membayar pinjaman-pinjamanya, membayar frenchisor atas jasa yg telah diberikan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN WARALABA
Keuntungan Menjalankan Bisnis Waralaba
1.Konsep bisnisnya sudah jelas dan dibantu dengan adanya Pelatihan sehingga bisnis berjalan sesuai dengan konsep atau sesaui dengan produk utama
.2.Menjalankan konsep bisnis yang sudah jalan dan dikenal oleh masyarakat
3.Kontrol bisnis sudah dibantu oleh system
4.Bisa konsultasi dengan penyedia waralaba setiap kendala yang diahadapi di lapangan
5.Pengembangan bisnis dipikirkan juga oleh penyedia waralaba
Kerugian Menjalankan Bisnis Waralaba
1.Rugi Ketika salah memilih waralaba karena di awal kita telah menyetorkan uang franchise fee yang nilainya cukup besar
2.Keuntungan yang didapat sebagian penyedia waralaba menetapkan bagi hasil
3.Sebagian penyedia waralaba tidak banyak membantu dalam mengembangkan bisnis, mereka hanya memberikan konsep, mentrasfer konsep tetapi mereka tidak bertanggung jawab terhadap kesuksesan bisnis, mereka lepas tangan terhadap perjalanan bisnis selanjutnya.
4.Jika bisnis utama mendapat masalah maka akan berpengaruh terhadap bisnis waralaba yang lainnya.
- Keuntungan bagi franchisee
1.Memperoleh program pelatihan yang terstruktur dari franchisor:
2. Memperoleh insentif memiliki bisnis sendiri dengan bantuan manajemen secara terus-menerus.
3.Mendapat keuntungan dari kegiatan operasioanal di bawah nama dagang yang telah mapan di masyarakat.
4Membutuhkan modal yang lebili kecil.
5.Resiko bisnis relatif kecil.
6.Memperoleh dukungan riset dan pengembangan dari franchisor:
7.Mendapat dukungan untuk akses kesumber-sumber pinjaman modal.
- Kerugian bagi Franchisee
1.Adanya keharusan untuk membayar royalti fee kepada franchisor untuk penggunaan sistem waralaba.
2.Kemungkinan kerjasama dan kualitas dukulngan franchisor yang tidak konsisten sesuai kontrak kerjasama.
3.Ketergantungan yang besar kepada franchisor sehingga menjadi kurang mandiri.
4. Reputasi dan citra bisnis yang diwaralabakan menurun di luar kontrol franchisor dan franchisee.
- Keuntungan bagi Franchisor
(1) UKM akan lebih cepat dalam perluasan usahanya karena tidak perlu mempersiapkan modal, tenaga dan waktu yang sangat besar untuk mendirikan outlet baru.
(2) UKM hanya memerlukan modal yang relatif lebih sedikit untuk memperluas usahanya karena outlet didirikan dan dimiliki oleh franchisee dengan modal investasi dan biaya praoperasional ditanggung oleh franchisee. Modal yang diperlukan untuk pengembangan usaha relatif hanya untuk sistem franchise.
(3) UKM franchisor akan lebih mudah dalam mengelola outlet karena franchisee telah mengeluarkan dana investasi yang cukup besar sehingga motivasi franchisee untuk sukses sangat tinggi.
(4) Biaya operasional relatif berkurang karena biaya operasional outlet menjadi tanggung jawab franchisee.
(5) Posisi tawar menawar (bargaining position) dengan supplier maupun dalam hal pemasaran semakin tinggi apabila memiliki cabang lebih banyak dibandingkan jika hanya memiliki satu atau dua outlet saja.
(6) UKM sebagai pemberi waralaba (franchisor) akan menerima royalti fee dan imbalan lainnya yang dibayarkan oleh franchisee walaupun jumlahnya tidak terlalu besar tetapi jika dikaitkan dengan pembukaan outlet yang banyak dan dikaitkan dengan resiko usaha yang ditanggung maka tingkat pengembalian investasi bisnis waralaba cukup tinggi.
CONTOH WARALABA DI INDONESIA
1.Waralaba
Roti Buana
Bisnis Bakery, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
PT Graha Praba Samanta, 021-5913896
2. Waralaba Laundrette
Bisnis Pencucian & Dry Clean, Franchise Sekitar Rp 60 Juta
PT. Sinar Eka Kreasi, 021-4755106
3. Waralaba MySalon
Bisnis Salon Kecantikan, Franchise Sekitar Rp 30 Juta
PT Mega Mulia Mandiri, 021-5700820
4. Waralaba Rudi Hadisuwarno
Bisnis Salon Kecantikan & Beauty Training, Franchise Sekitar Rp 80 Juta
PT. Rudy Hadisuwarno, 021-3107613
5. Waralaba Fun Languages
Bisnis Pendidikan Bahasa, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
PT. Fun Languages International, 021-7236658
6. Waralaba Alfa Mart,
Bisnis Retail Mini Market, Franchise Sekitar Rp 40 Juta
PT. Sumber Alfaria Trijaya, 021-55755966
7. Waralaba O’ La La CafĂ©
Bisnis Kafe Roti & Lounge, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
8. Waralaba Bebek Bali
Bisnis Restoran Bebek Bali , Franchise Sekitar Rp 60 Juta
PT. Sarwagata Keluarga Sarana, 021-5747667
9. Waralaba Printer Tape
Bisnis Tinta Printer, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
PT. Printer Tape Indonesia , 021-6017888
10. Waralaba Mr. Celup’s
Bisnis Restoran Mobil, Franchise Sekitar Rp 60 Juta
CV Celup Mitra Saudara, 0251-373877, 021-7158899
11. Waralaba Hip Hop Bubble Drink
Bisnis Minuman Bubble Tea, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
PT. Mata Air Boga Lestari, 021-4898338
12. Waralaba Es Teler 77
Bisnis Restaurant Es Teler, Franchise Sekitar Rp 75 Juta
CV Es Teler 77, 021-7355352
13. Waralaba Indomaret
Bisnis Convenience Store, Franchise Sekitar Rp 80 Juta
PT. IndoMarco Prismatama, 021-6914478
14. Waralaba PurwaCaraka Music
Bisnis Sekolah Music PurwaCaraka, Franchise Sekitar Rp 80 Juta
Purwacaraka Music, 021-7988646
15. Waralaba California Fried Chicken
Bisnis Restaurant Fast Food Ayam, Franchise Sekitar Rp 90Juta
PT. Pioneerindo Gourmet Int. Tbk
16. Waralaba Century 21
Bisnis Agen Properti, Franchise Sekitar Rp 90 Juta
PT. Century 21 Indonesia , 021-5682121
17. Waralaba Kiddy Cuts, Fun Cuts
Bisnis Gunting Rambut Usia Dini, Franchise Sekitar Rp 90 Juta
PT. Kiddy Cuts Pratama Indonesia, 021-39833833
18. Waralaba Sederhana
Bisnis Restoran Padang Sederhana, Franchise Sekitar Rp 95 Juta
PT. Sederhana, 021-5359579
19. Waralaba Crispy Burger
Bisnis Counter Burger, Franchise Sekitar Rp 50 Juta
PT. Bogasari Flour Mills, 021-4301048
20. Waralaba Crepes Coin
Bisnis Crepes Panekuk, Franchise Sekitar Rp 25 Juta
PT. Bogasari Flour Mills, 021-4301048

21. Waralaba Video Ezy
Bisnis Rental VCD/DVD, Franchise Sekitar Rp 25 Juta
PT. Video Ezy, 021-563638

22. Waralaba Londre
Bisnis Laundry & Dry Cleaning, Franchise Sekitar Rp 15 Juta
PT. Italindo Citra Modern, 021-7228413
23. Waralaba Red Crispy
Bisnis Fast Food Ayam, Franchise Sekitar Rp 10 Juta
PT. Magfood Inovasi Pangan, 0251-371443
24. Waralaba Lekker Crepes
Bisnis Crepes Panekuk, Franchise Cuma 5 Juta!!
UD Vita Husada, 021-8446169
VIDEO EZY
1. Ezy Story
Video Ezy adalah waralaba terbesar di bidang Video rental / outlet-outlet retail dengan lebih dari 1.000 outlet di beberapa Negara. Video Ezy waralaba terbesarnya adalah di II c. Kepemilikan Modal Video sewa / outlet-outlet ritel lebih Artikel Baru Dari 1.000 outlet di beberapa Negara. Sekalipun dengan persaingan pasar yang sangat tinggi, dengan keyakinan penuh kami tetap menjadi yang terbaik. Artikel Baru Sekalipun persaingan pasar Yang Sangat Tinggi, keyakinan Penuh Artikel Baru Kami Tetap menjadi Yang Terbaik.
Peringkat tersebut dicapai selama hampir 20 tahun keberadaan kami dengan merekrut personal yang berkualitas tinggi untuk memiliki dan memberikan kontribusinya pada bisnis jaringan Internasional. Peringkat tersebut dicapai selama hampir 20 years keberadaan Kami merekrut Artikel Baru Yang pribadi berkualitas Tinggi untuk memiliki dan memberikan kontribusinya PADA bisnis Jaringan Internasional.
Kesempatan baik tersebut kini terbuka untuk pertama kali di Indonesia dengan cara bergabung dengan pemimpin pada industri ini sebagai platinum franchisee. Kesempatan Baik tangguhan tersebut Terbuka untuk Pertama kali di Indonesia Artikel Baru Artikel Baru bergabung cara pemimpin industri PADA Suami sebagai franchisee platinum.
2. Ezy Latar Belakang
Video Ezy didirikan di Australia pada tahun 1983 dan dengan cepat memantapkan dirinya sebagai salah satu jaringan ritel yang paling inovatif di wilayah Asia Pasifik. Video Ezy didirikan di Australia PADA 1983 years Artikel Baru Cepat dan memantapkan dirinya sebagai salah Satu Jaringan ritel Yang pagar inovatif di Wilayah Asia Pasifik. Penyajiaan dan penataannya yang unik dan dipadu dengan strategi marketing yang hebat, saat ini terlihat jelas sebagai Video rental / Franchise ritel utama di dunia. Penyajiaan dan penataannya Yang Unik dan strategi pemasaran dipadu Artikel Baru Yang Hebat, Saat Suami terlihat jelas sebagai Video rental / Franchise ritel Utama di Dunia.
Video Ezy selalu memfokuskan diri untuk memberikan motto yang terbaik kepada pelanggan, yaitu : Video Ezy Diri Selalu memfokuskan untuk memberikan moto Yang Terbaik kepada pelanggan, yaitu:
*Apa yang mereka inginkan, kapan mereka menginginkan* * Apa inginkan mereka yang, menginginkan Kapan mereka *
Sebagai hasilnya, Video Ezy selalu berkembang dengan langkah yang pesat seiiring dengan usaha yang keras untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai hasilnya, Video Ezy Selalu berkembang Artikel Baru Langkah Yang Pesat seiiring Artikel Baru Yang Keras usaha untuk mencapai Composition Komposisi tersebut.
Pada akhir tahun 2006, tercatat 1000 gerai Video Ezy di seluruh Australia, Selandia Baru dan Asia yang merupakan perusahaan terbesar dan paling sukses sebagai perusahaan video ritel di wilayahnya masing-masing. 2006 Penambahan years PADA, tercatat 1000 gerai Video Ezy di seluruh Australia, Selandia Baru dan Asia merupakan anak pajak tangguhan dan Yang terbesarnya pagar sukses sebagai anak pajak tangguhan video ritel di wilayahnya masing-masing.
Divisi yang baru, yaitu Video Ezy International , dibentuk untuk menembus wilayah-wilayah baru di luar negara asalnya, Australia, dan hingga saat ini sudah merambah hampir ke seluruh penjuru. Divisi Yang Baru, yaitu Video Ezy International, dibentuk untuk menembus Wilayah-Wilayah Baru Negara asalnya, Australia, dan hingga di Luar Saat Suami Sudah merambah hampir ke seluruh penjuru.
Tujuannya adalah untuk membuktikan formula bisnis Video Ezy, Home Entertainment ke seluruh dunia, namun sesuai dengan keadaan pasar lokal, hal-hal yang lebih disukai serta adat istiadat setempat. Tujuannya adalah untuk membuktikan formula bisnis Video Ezy, Home Entertainment ke seluruh Dunia, namun sesuai keadaan pasar lokal Artikel Baru, hal-hal Yang lebih disukai Serta adat istiadat setempat.
3. Ezy Profil
Dengan semangat untuk selalu berkembang, Video Ezy bertekad untuk melebarkan sayapnya ke negara-negara Asia Pasifik seperti Taiwan, Indonesia, Singapura, Thailand dan Kepulauan Fiji. Artikel Baru Selalu Semangat untuk berkembang, Video Ezy bertekad untuk melebarkan sayapnya ke Negara-Negara Asia Pasifik Pembongkaran Taiwan, Indonesia, Singapura, Thailand dan Kepulauan Fiji.
Di Indonesia, Video Ezy bekerja sama dengan PT. Di Indonesia, Video Ezy bekerja sama Artikel Baru PT. Video Ezy Internasional (Video Ezy Indonesia ). Video Ezy Internasional ( Indonesia Ezy Video).
Perusahaan ini adalah perusahaan pertama di Indonesia yang menawarkan kepada masyarakat, kesempatan untuk bergabung dengan waralaba internasional yang selalu berekspansi, khususnya di bidang home entertainment. Suami adalah anak pajak tangguhan Anak Pertama di Indonesia Yang menawarkan kepada Masyarakat, kesempatan untuk bergabung waralaba Artikel Baru berekspansi Selalu Internasional yang, khususnya hiburan di rumah c. Kepemilikan Modal.
4. Ezy Konsep
Video Ezy Indonesia ( dengan didukung oleh induk perusahaan PT. Video Ezy Internasional ) bertekad menjadi perusahaan retail franchise terdepan di Negara ini yang khusus bergerak di bidang home entertainment. Video Ezy Indonesia (Artikel Baru didukung induk PT Perusahaan Dibuat Video Ezy. Internasional) bertekad menjadi anak pajak tangguhan waralaba retail terdepan di Negara Suami Yang Bergerak Khusus hiburan di rumah c. Kepemilikan Modal.
Video Ezy Indonesia bertekad untuk mencapai tujuan dengan cara merangkul pemilik outlet yang memiliki kualitas tinggi beserta karyawannya dalam organisasi ini. Video Ezy Indonesia bertekad untuk mencapai Composition Komposisi Artikel Baru cara merangkul pemilik outlet Yang memiliki kualitas tinggi beserta karyawannya Suami KESAWAN Organisasi.
PT. Video Ezy Internasional memiliki tujuan untuk:
1. Mengajak masyarakat Indonesia untuk menghargai hak atas kekayaan intelektual pada film-film orisinil Mengajak Masyarakat Indonesia untuk menghargai hak kekayaan intelektual tetap Permanent PADA film-film orisinil
1. Membangun gerakan baru pada gerai-gerai penyewaan video dengan system waralaba yang unik Membangun Gerakan Baru gerai-gerai PADA penyewaan video sistem waralaba Artikel Baru Yang Unik
2. Membuka kesempatan usaha baru untuk investor dalam negeri Membuka kesempatan usaha Negeri investor untuk KESAWAN Baru
3. Memerangi gerakan pembajakan dengan membanjiri masyarakat dengan produk produk orisinil yang berkualitas. Gerakan Memerangi pembajakan Artikel Baru Masyarakat membanjiri Artikel Baru Produk Produk Yang orisinil berkualitas.
5. Keberadaan di negara lain
Video Ezy has stores in the following countries outside Australia : Video Ezy memiliki toko di negara-negara berikut di luar Australia :
• New Zealand – 136 Stores Selandia Baru – 136 Toko
• Thailand – 134 Stores Thailand – 134 Toko
• Indonesia – 135 Stores Indonesia – Toko 135
• Singapore – 16 Stores Singapura – 16 Toko
• Malaysia – 17 Stores Malaysia – 17 Toko
• Fiji – 3 Stores Fiji – 3 Toko
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Waralaba atau Franchising (dari bahasa prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barangdan jasa.
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS
persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya dias dan jepang.
Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Video Ezy adalah waralaba terbesar di bidang Video rental / outlet-outlet retail dengan lebih dari 1.000 outlet di beberapa Negara. Video Ezy waralaba terbesarnya adalah di II c. Kepemilikan Modal Video sewa / outlet-outlet ritel lebih Artikel Baru Dari 1.000 outlet di beberapa Negara
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.carifranchise.com/video-ezy.html
• http://www.google.co.id
• file:///D:/FRINCHISE/daftar%20franchisor.htm
• file:///D:/FRINCHISE/Keuntungan%20dan%20Kerugian%20Menjalankan%20Bisnis%20Waralaba%20_%20Entrepreneur%20University%20Online%20_%20Peluang%20Bisnis%20_%20Property%20_%20Forex.htm
• file:///D:/FRINCHISE/Perkembangan+Waralaba+di+Indonesia+2010.htm
• file:///D:/FRINCHISE/sejarah-waralaba.html
• file:///D:/FRINCHISE/Tonikum_WARALABA1.htm
• file:///D:/FRINCHISE/video%20eezy.htm